Kamis, 08 September 2016

Expo Pasar Modal Bersama Otoritas Jasa Keuangan Cirebon

SHARE
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dan KPP Pratama Kota Cirebon menggelar Expo Pasar Modal yang diselenggarkan Sabtu (3/9) lalu, bertempat di Atrium Cirebon Super Block (CSB) dengan tema “Edukasi Literasi Keuangan dan Tax Amnesty”.
expo pasar modal

Expo Pasar Modal sengaja digelar di mall bertujuan untuk mengedukasi Masyarakat Cirebon mengenai Edukasi Literasi Keuangan dan Tax Amnesty dan mengenai Saham dan Pasar Modal. Expo Pasar Modal juga menghadirkan Galeri Edukasi dan Investasi yang menghadirkan perusahaan-perusahaan sekuritas seperti Sinarmas,Trimegah, Mega Capital dan Pacific.
“Expo disini selain ada talkshow ada stand perusahaan sekuritas juga, dimana kalo ada yang nabung saham hari ini, melakukan pembukaan tabungan hari ini juga akan mendapatkansouvenir dari BEI (Bursa Efek Indonesia),” ungkap salah seorang penjaga stand sekuritas 
Expo Pasar Modal pun menghadirkan talkshowperformance banddoorprize, serta berbagai keseruan lainnya.

Expo pasar modal yang diinisiasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon berjalan sukses, Sabtu (3/9). Pengunjung mal yang tengah mengisi akhir pekan tertarik mengikuti talkshow yang berlangsung. Ada live music, doorprize juga stan dari mitra sekuritas, galeri bursa efek, KPP Pratama yang ramai dikunjungi untuk bertanya banyak hal seputar pasar modal.
Pada talkshow kedua tentang pasar modal dengan pembicara Ahmad Dirgantara dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Branch Manager Trimegah Sekuritas Ariffianto disebutkan, bahwa edukasi tentang investasi bursa saham di masyarakat masih minim, belum sepopuler berinvestasi emas atau properti. Padahal bermain saham tidak harus menunggu modal besar. Bisa mulai dari reksadana misalnya.

Ahmad mengungkapkan, dengan berinvestasi minimal bisa menjaga daya beli. Beli saham itu membeli prospek perusahaan bukan membeli angka. Melihat bagaimana perusahaan nantinya bisa memberi keuntungan melalui pembagian deviden. Investasi saham pun sudah memiliki fatwa MUI No 80 tahun 2011 yang menyatakan bahwa bursa saham sudah sesuai syariah. “Konsepnya bai’ almusawwamah, yaitu proses transaksinya berkelanjutan atau berkesinambungan,” ungkapnya.
Lewat investasi di pasar modal, lanjut Ahmad, masyarakat diberi kesempatan ikut memiliki perusahaan yang dinilai memiliki prospek bagus. Memang butuh ketelitian dan kesabaran, artinya teliti melihat perusahaan dan sabar menunggu hasil. Sebab investasi pasar modal tidak instan. Banyak perusahaan yang melantai di bursa saham nilainya terus menanjak, sebut saja BRI saat listing 2003 silam nilai saham per lembarnya hanya Rp300 kini sudah Rp13 ribuan. “Nggak aneh kalau minat masyarakat yang masih rendah juga berpengaruh pada kepemilikan saham yang masih lebih banyak dikuasai asing,” ujarnya.

 
sinarmas sekuritas tenant



.

SHARE

Author: verified_user

0 komentar: